Lowongan Sepi Peminat? Ini Cara Menyusun Job Description yang Menarik dan Jelas!
Stop Buat Job Desc Asal Jadi – Ini Rahasia Menyusun Iklan Lowongan yang Bikin Kandidat Tertarik!
Pernah nggak, kamu posting lowongan kerja, tapi yang masuk cuma CV yang ‘asal daftar’? Atau malah sepi pelamar padahal posisi penting? Saya pernah. Dan ternyata, penyebab utamanya adalah: job description-nya kurang menarik dan tidak jelas. Padahal, ini adalah ujung tombak employer branding kamu!
Di artikel ini, saya akan ajak kamu memahami cara menyusun job description yang menarik dan jelas. Bukan cuma soal gaya bahasa, tapi juga struktur, isi, dan sentuhan strategi supaya kandidat berkualitas tertarik melamar. Yuk, kita mulai!
Kenapa Banyak Job Description Gagal Menarik Kandidat?
Banyak iklan lowongan terasa terlalu teknis, kaku, atau malah ambigu. Hal ini bisa bikin pelamar bingung, merasa tidak cocok, atau bahkan meragukan profesionalitas perusahaan. Di era digital saat ini, kandidat juga menilai kamu sebagai perusahaan, bukan cuma sebaliknya.
👉 Kalau kamu ingin dapat kandidat terbaik, mulai dari sini: susun job desc yang mampu “menjual” posisi dan menggambarkan ekspektasi secara transparan.

Kesalahan Umum dalam Job Description
1. Bahasa Terlalu Kaku dan Teknis
Banyak HR menggunakan istilah yang terlalu formal atau bahkan membingungkan. Contoh: "mengoptimalisasi output lintas departemen." Coba ganti dengan “bekerja sama dengan tim lain untuk meningkatkan hasil kerja.”
2. Tidak Menjelaskan Tujuan Posisi
Banyak job desc hanya fokus ke tugas harian. Kandidat butuh tahu: posisi ini pentingnya apa? Apa kontribusinya untuk perusahaan?
3. Daftar Tanggung Jawab Terlalu Panjang
Jangan beri 20 poin yang bikin pusing. Fokuslah pada 5–8 tanggung jawab utama.
4. Kualifikasi yang Terlalu Umum atau Tidak Realistis
“Berpengalaman minimal 10 tahun untuk posisi junior” – ini contohnya. Sesuaikan ekspektasi dengan level jabatan dan realita pasar kerja.
5. Tidak Menonjolkan Keunggulan Perusahaan
Kenapa kandidat harus pilih perusahaan kamu? Apa benefit, budaya kerja, fleksibilitas, atau jenjang karier yang kamu tawarkan? Ini harus dicantumkan!
Cara Menyusun Job Description yang Menarik dan Jelas
1. Mulai dengan Judul Posisi yang Spesifik
- Hindari judul seperti “Rockstar Digital Ninja” yang membingungkan.
- Gunakan judul yang dicari kandidat di Google: “Social Media Specialist”, “Staff Keuangan”, “Marketing Manager”.
2. Buka dengan Ringkasan Posisi
Tuliskan 2–3 kalimat yang menjelaskan inti pekerjaan dan dampaknya di tim. Contoh:
“Sebagai Social Media Specialist di tim marketing kami, kamu akan bertanggung jawab membangun engagement brand di media sosial dan bekerja sama dengan tim konten dan desain.”
3. Jabarkan Tanggung Jawab Utama
- Gunakan bullet points, maksimal 7–8 poin.
- Gunakan kata kerja aktif: mengelola, merancang, mengawasi, menganalisis.
- Contoh:
- Mengelola akun Instagram, TikTok, dan LinkedIn perusahaan.
- Bekerja sama dengan tim desain untuk menyusun konten visual mingguan.
4. Tuliskan Kualifikasi Secara Jelas
- Bedakan antara syarat wajib dan nilai tambah (nice to have).
- Contoh:
- Sarjana Komunikasi, Marketing, atau bidang terkait.
- Pengalaman minimal 1 tahun di bidang media sosial.
- Bonus: Familiar dengan tools seperti Hootsuite atau Buffer.
5. Tambahkan Informasi Budaya Perusahaan & Benefit
- Ceritakan suasana kerja, sistem hybrid, peluang belajar, dan jenjang karier.
- Contoh:
- Lingkungan kerja dinamis dan kolaboratif.
- Fleksibilitas kerja hybrid.
- Program pelatihan internal setiap bulan.
6. Cantumkan Cara Melamar yang Jelas
Instruksikan dengan detail: kirim CV ke email mana? Apakah harus pakai subjek tertentu? Apakah melampirkan portofolio? Pastikan semuanya jelas!
Butuh Bantuan Buat Job Description?
Di Sekolah Manajemen Online, kamu bisa belajar langsung menyusun job desc dengan struktur profesional dan menarik. Cocok untuk HR pemula hingga manajer SDM!
FAQ
1. Apakah job description perlu diperbarui secara berkala?
Ya, karena kebutuhan perusahaan dan tanggung jawab pekerjaan bisa berubah.
2. Apa bedanya job description dan job posting?
Job description adalah rincian posisi internal, sementara job posting adalah versi publik yang digunakan untuk rekrutmen.
3. Apakah job desc harus selalu formal?
Tidak. Gunakan nada sesuai budaya perusahaan: bisa profesional tapi tetap bersahabat.
4. Apakah perlu mencantumkan gaji dalam job desc?
Idealnya ya, karena ini meningkatkan transparansi dan minat kandidat yang sesuai ekspektasi.
5. Berapa ideal panjang job description?
1–1,5 halaman atau sekitar 300–500 kata di platform online.
Tips Praktis Menyusun Job Description Hari Ini
- Pilih satu posisi, lalu breakdown 5 tanggung jawab utama.
- Tulis 3–5 syarat wajib dan 2–3 syarat nilai tambah.
- Gunakan kata kerja aktif di setiap poin.
- Cantumkan nilai jual budaya kerja perusahaan kamu.
- Uji kejelasan: minta kolega membaca dan beri masukan.
Penutup
Job description adalah wajah awal perusahaan di mata calon kandidat. Jadi, jangan asal tempel deskripsi! Gunakan struktur yang menarik, bahasa yang jelas, dan tunjukkan nilai unik dari posisi tersebut. Untuk mendapatkan ilmu tentang rekrutmen, baca juga Proses rekrutmen dan seleksi di zaman digital.
🎯 Mau belajar langsung menyusun job description efektif dari ahlinya? Ikuti kelas Sekolah Manajemen Online sekarang juga. Pelajari teknik penyusunan job desc, rekrutmen, dan manajemen tim yang berdampak!