Cara Jawab Pertanyaan Interview : Kenapa Anda Resign dari Perusahaan Terakhir?
Kenapa Anda resign |
Alasan resign saat interview
Hari ini saya akan sharing cara jawab alasan resign yang baik saat wawancara. Tulisan ini merupakan bagian dari artikel pertanyaan dan jawaban saat interview.Mungkin ada yang bingung ketika dapat pertanyaan dari rekruter tentang alasan resign dari perusahaan sebelumnya. Ada yang menjawab karena hubungan dengan rekan kerja, ada juga yang menjawab ingin tantangan lebih, dan jawaban-jawaban lainnya. Lalu, bagaimana cara terbaik dalam menjawaba pertanyaan ini?
Kenapa Anda resign
Oke kembali lagi ke pertanyaan alasan resign saat interview, khususnya untuk teman-teman yang saat
ini dalam kondisi tidak bekerja alias
jobles. Pertanyaan alasan resign saat interview kemungkinan akan ada. Memang secara garis besar ada dua
alasan kenapa seseorang meninggalkan
kantor yang dulu. Bisa jadi karena alasan
profesional atau karena alasan personal.
Alasan resign profesional misalkan karena dapat
pekerjaan lebih baik atau karena justru
pekerjaannya tidak membuat berkembang karirnya. Kalau
alasan resign personal misalkan karena punya
anak atau jarak pulang-pergi kantor yang
dirasa terlalu jauh, fisiknya tidak kuat lagi, atau ada anggota keluarga yang sakit dan
sebagainya.
Idealnya memang paling
enak jawab pertanyaan ini kalau sekarang kondisinya teman-teman masih bekerja. Jadi, ya dengan gampang bisa bilang, "Pak saat ini saya belum resign. Saya masih senang di perusahaan sekarang. Dan saya memenuhi panggilan interview
ini karena dapat undangan dari rekruter di perusahaan bapak."
Tapi memang
situasi mungkin tidak ideal buat
temen-temen. Mungkin ada diantara Anda kondisinya sedang tidak punya pekerjaan. Jadi saya akan khusus membahas untuk teman-teman yang sedang
tidak bekerja dan bagaimana mempersiapkan diri
untuk pertanyaan ini. Mari sama-sama kita
pahami dulu kenapa pertanyaan ini
ditanyakan.
Alasan resign saat interview
1. Background kandidat
Ada dua alasan, yang pertama
dilakukan karena account checking sudah
jadi kewajiban HR untuk mencari tahu
background alias latar belakang seorang
kandidat dari awal sampai sekarang dia berkarir. Bahkan
dia bisa menggali jauh ke pekerjaan pertama yang pernah dikerjakan
oleh orang tersebut. Ini memang sudah
kerjaan HRD, jadi jangan baper kalau ditanya banyak.
2. Menguji karakter
Yang kedua, pertanyaan kenapa resign dari pekerjaan sebelumnya ini ditanyakan untuk menguji
karakter, seperti apa karakter Anda ketika ditanya tentang perusahaan
sebelumnya. Apakah Anda akan kepancing
untuk curhat, untuk cerita yang
jelek-jelek tentang perusahaan
sebelumnya, ini juga yang dilakukan.
Ingat interview bukan kesempatan untuk
curhat. Ini kesempatan untuk
menceritakan pengalaman-pengalaman
profesional Anda. Project-project yang
pernah Anda selesaikan, pekerjaan-pekerjaan Anda dan hubungan Anda yang
baik dengan atasan. Dan komentar yang Anda jadi ceritakan yang bagus-bagusnya saja.
3 Point penting menjawab kenapa Anda resign
Selanjutnya bagaimana cara menjawab kenapa Anda resign dari perusahaan sebelumnya. Ada
tiga poin yang pertama jangan
jelek-jelekin kantor lama Anda. Teman-teman pernah denger tidak frase
dalam bahasa Inggris yang mengatakan
don't bite the hand that feeds you.
1. Tidak menjelek-jelekkan perusahaan lama
Ada pribahasa yang sudah terkenal di dunia HR yaitu don't bite the hand that feeds you, mungkin Anda pernah mendengarnya. Don't bite the hand that feeds you artinya perusahaan kita adalah tempat kita
bernaung, tempat kita mencari sesuap nasi. Kalau bahasa Indonesianya tempat kita
mendapatkan penghasilan untuk membuat dapur kita tetap ngebul. Kini sejelek-jeleknya perusahaan kita, sesebel-sebelnya kita
sama bos kita, senggak sukanya kita sama
manajemen perusahaan, atau rasa gak suka
apapun lainnya, jangan
sampai itu ditunjukkan.
Tidak hanya
dalam interview, tapi dalam keseharian
teman-teman juga. Ketika teman-teman
bersosial media, teman-teman cerita ke yang lain, baiknya sih
tidak bercerita tentang pengalaman yang
kurang positif di kantor. Terlebih lagi
pada saat teman-teman sedang interview.
Saya ketika mendengar kandidat yang
kecolongan curhat saat interview dan
blak-blakan menjelekkan atasannya, akan
terlanjur menilai kurang baik terhadap
kandidat tersebut. Hal itu karena tidak bisa
memisahkan antara pekerjaan profesional
dengan perasaannya.
2. Jujur
Point kedua jika ditanya alasan kenapa resign adalah jujur apa
adanya. Nah maksudnya gimana nih jujur
apa adanya? Ingat tadi saya bilang
diawal-awal akan melakukan background checking. Artinya HR akan minta contact person di perusahaan
terdahulu atau HR di perusahaan
terdahulu yang nantinya akan dihubungi
oleh HR. Biasanya lebih awal sih. Tapi
pas proses akhir tamu rekrutmen, pada
saat sedang tandatangan kontrak, HRD akan
meminta izin untuk melakukan
background checking, menghubungi orang-orang di
perusahaan kamu yang terdahulu.
Nah
ketahuan deh semuanya pada saat
dilakukan background checking. HR bisa
memfalidasi dan memvarifikasi apa saja. Pastikan yang Anda ceritain bukan
kebohongan ya. Kalau memang kontrak Anda habis, ya ceritakan kontrak Anda habis. Kalau memang orang tua Anda sakit, ya
ceritakan orang tua Anda sakit. Pada
akhirnya HR juga bisa merasakan kok
bahwa jawaban orang ini tulus atau tidak.
3. Jangan minta dikasihani
Point ketiga, jangan minta dikasihani. Ini
ada hubungannya dengan poin pertama tadi, jangan menjelek-jelekkan kantor lama. Ketika kita bercerita, ada kecenderungan
untuk apalagi orang Indonesia yang kalau cerita seneng ngobrol sama curhat. Ada kecenderungan untuk kita bawa emosi
kita ke dalam cerita kita. Ketika emosi sudah main, kita mulai bercerita perasaan
kita. Seperti apa? Kita mulai bercerita
seberapa sakitnya orang tua kita.
Kita
mungkin mulai bercerita kesulitan
finansial yang kita alami di keluarga
kita. Mungkin cerita perlakuan tidak enak
yang dialami dari bos kita. Hal-hal
seperti ini tidak perlu diceritakan
secara detail. Tidak perlu diceritakan
secara blak-blakan. Seperti apa perlakuan
yang dialami, kata-kata apa yang misalkan
tidak enak yang pernah teman-teman
dengar. Hal-hal seperti ini jangan
dibawa ke interview.
Cerita-cerita yang
memancing rasa kasihan atau emosi
sebaiknya teman-teman simpan sendiri aja. Ceritakan secara profesional garis
besarnya saja dan kembalikin lagi ke gol
Anda di jangka panjang.
HRD suka bertanya, apa rencana Anda 5
tahun yang akan datang? Jawaban ini
harus ada hubungannya dengan rencana lima
tahun Anda. By the way, soal rencana lima
tahun kedepan, saya juga sudah buat
artikelnya di artikel apa rencana Anda 5 tahun kedepan.
Cara menjawab alasan resign
Bagaimana cara
menjawab alasan resign dari pekerjaan sebelumnya? saya akan share beberapa cara
menjawab yang saya pribadi suka coba.
1. Ingin mengembangkan diri / karir mentok
Saya ingin mengembangkan
diri saya di tempat yang baru. Sudah
cukup lama saya berada di perusahaan sekarang, dan sayangnya tidak ada
kesempatan lagi untuk saya untuk
berkembang dikarenakan atasan saya
adalah langsung seorang expat. Jika saya
ingin meneruskan karir saya di bidang
ini, di tingkat yang lebih lanjut, maka
mau tidak mau saya harus resign dan
mencari kesempatan baru di perusahaan
lain.
Jawaban ini hanya bisa dipakai oleh Anda yang memang sudah lama bekerja di
tempat sekarang. Kalau misalkan dilihat di CV Anda baru kerja tiga bulan 6 bulan, terus Anda pakai ceritain
ini, sepertinya agak susah dipercaya oleh recruiter. Jadi pilih-pilih juga ya.
2. Melanjutkan pendidikan
Saya kembali kuliah. saya resing untuk
memfokuskan diri pada kuliah yang ingin
saya ambil. Sekarang sudah menyelesaikan
kuliah saya, dan siap kembali ke dunia
kerja lagi. Kuliah secara umum dipandang
sebagai sesuatu yang positif. Jadi kalau
Anda resign karena memang mengenyam
pendidikan lebih lanjut, secara umum Anda akan mendapat pandangan yang lebih positif.
3. Alasan resign karena orang tua
Saya
resign karena anggota keluarga saya
sakit. Saat ini, orang tua saya sudah
dalam proses pemulihan dan sudah bisa
ditinggal, tidak membutuhkan perawatan
seintens dulu. Jika kemudian dibicarakan
dalam pertemuan keluarga, saya sudah
mendapatkan restu dari orang tua untuk
kembali ke dunia kerja. Tentu saja pakai
alasan ini kalau orang tua Anda bener-bener sakit.
4. Kontrak sudah selesai
Kontrak saya sudah
selesai. Terkadang ya kita tidak bisa
lagi memberikan jawaban apapun selain jawaban sebenarnya kontraknya sudah
habis. Dan saat ini saya sedang mencari
pekerjaan baru. Memang kondisi ini tidak
ideal. Mungkin buat Anda daripada
berputar-putar mencari jawaban yang
lebih indah, bagaimana kalau Anda coba
menjawab sesuai dengan kenyataannya.
Itu tadi jawaban terbaik jika ditanya alasan resign saat wawancara. Dari
cara menjawab dan contoh-contoh yang sudah dishare, ada tidak yang sudah
pernah mempraktekan salah satunya? Silahkan share di kolom komentar.
Terima kasih sudah membaca artikel cara menjawab pertanyaan interview : Kenapa Anda resign dari perusahaan terakhir. Simak artikel cara menjawab pertanyaan wawancara kerja lainnya di edubisnis.my.id.
Tag : alasan resign yang baik saat interview, alasan kenapa resign dari pekerjaan lama, kenapa resign dari perusahaan sebelumnya, alasan berhenti kerja saat di interview